Sabtu, 02 Januari 2010

GAMBARAN KUALITAS FISIK AIR BERSIH DI DESA DUDEPO KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA

A. Latar Belakang
Di Indonesia sumur gali merupakan cara pengambilan air tanah yang banyak dimanfaatkan pada daerah pedesaan karena mudah pembuatannya dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dengan peralatan yang sederhana dan biaya yang murah. Sumur gali dibuat oleh masyarakat dengan diameter 1 – 2 meter. Sumur gali ini pada umumnya dibuat adalah untuk mengambil air tanah bebas sehingga sangat dipengaruhi oleh musim.
Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini, bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan sumber air minum. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar, maka alangkah baiknya air tersebut dimasak dahulu sebelum diminum.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat dan pengawasan kualitas air pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisik, kimia, mikrobiologi maupun radioaktif. Berdasarkan monitoring Direktorat Penyediaan Air Dirjen PPM dan PL Depkes RI (1990), selama dasawarsa terakhir ini menunjukkan bahwa kualitas bakteriologi air di Indonesia semakin menurun, baik dari perpipaan (PDAM) maupun dari sarana air bersih lainnya.
Seminar pengkajian kebijakan strategi pengembangan sumber daya air jangka panjang di Indonesia tahun 1991, menyatakan ada beberapa masalah yang dihadapi dalam penyediaan air bersih untuk permukiman antara lain :
1. Peningkatan kebutuhan air untuk pemukiman perkotaan belum dapat diimbangi dengan kemampuan yang cukup untuk menyediakan.
2. Kapasitas produksi terpasang yang sudah cukup relatif karena belum terpasangnya jaringan distribusi secara lengkap, selain masih tingginnya kebocoran dengan perkiraan berkisar 30 – 40 %.
3. Untuk mendapat air baku sebagai air bersih sangat sulit karena sebagai besar sumber air baku yang tercemar, baik oleh air limbah rumah tangga maupun industri, sebagai akibat dari pencemaran tersebut biaya produksi air bersih menjadi tinggi dan tarif yang dikenakan kepada masyarakat menjadi relatif mahal.
Pemenuhan kebutuhan air bersih di dari rumah tangga dai tahun ketahun mengalami peningkatan. Sebagian besar (36,54 %) masyarakat pedesaan di Indonesia memanfaatkan sarana air bersih berupa sumur terlindung, (18,59 %), sumur tidak terlindung dan (11,65 %) mata air terlindung. Dari 19 propinsi yang mengirimkan laporan hasil pemeriksaan bakteriologis sampel air bersih hanya 67,76 % diantaranya dinyatakan memenuhi syarat baktriologis sedangkan kualitas air bersih secara fisik tidak dilaporkan. (Argadireja, 2001).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bahwa tahun 2000 menunjukan jumlah sumur gali sebanyak 298.818 (58,69%). Dengan hasil pemeriksaan terhadap kualitas fisik air bersih dari 994 sampel yang diperiksa 870 sampel (90,25 %) memenuhi syarat. Sedangkan di Kabupaten Gorontalo Utara jumlah sumur gali pada tahun yang sama sebanyak 213.159 (83,10 %). (Profil Kesehatan Gorontalo, 2001)
Dari wawacara yang dilakukan penulis dengan petugas sanitasi di Puskesmas Anggrek diperoleh informasi bahwa kualitas fisik air bersih yang dimanfaatkan di Desa Dudepo Kecamatan Anggrek belum Memadai
Berdasarkan hasil pengamatan pada studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2009, dari 273 kepala keluarga di Desa Dudepo ternyata hanya sebagian kecil yang telah memiliki sumber air minum yang layak di konsumsi dan sebagian besar belum memilik sumber air minum.
Air merupakan bagian dari lingkungan fisik, yang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia baik kebutuhan individu sebagai mahluk hidup maupun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari seperti : untuk minum, masak, mencuci, mandi, memelihara kebersihan lingkungan maupun keperluan lainnya. Oleh karena itu air harus tersedia dalam jumlah yang cukup, mudah untuk memperoleh serta memenuhi syarat kesehatan. Atas dasar uraian tersebut penulis merasa tertarik mengadakan penelitian dengan judul “ Gambaran Kualitas Fisik Air Bersih di desa Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan “Seberapa Baik Kualitas Fisik Air Bersih di Desa Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara?”.



C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang kualitas fisik air bersih di Desa Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kualitas fisik air bersih dalam hal suhu air
b. Untuk mengetahui kualitas air bersih dalam hal warna air
c. Untuk mengtahui kualitas air bersih dalam hal bau air
d. Untuk mengetahui kualitas air bersih dalam hal rasa air
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi masyarakat untuk dapat mengenal tentang kualitas air bersih.
2. Sebagai bahan informasi dan masukan pada masyarakat Desa Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara tentang kualitas air bersih.
3. Untuk mengembangkan wawasan dalam keterampilan yang berguna bagi penulis dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan dimasa datang serta memperoleh pengalaman dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
4. Untuk tambahan ilmu dan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar